Surut aku dalam Do'amu,
Mata binarmu
Memanah pulau yg blum pernah kulihat sebelumnya
Meski peta langkahku
Tak henti mendayungi mimpi-mimpi,
Hampa,
Hilang singgah!
Tanpamu pulau cita cinta
Retak berkeping abu,
Menertawakanku dari bilik sayangmu sungguh!
Ibu, Wanitaku!
Sejagad dedauan tergores oleh do'amu
Bagaimana aku akan kering dari sebatang ranting?
Jika doamu genitmu kujadikan ole-ole malam yang genting!
Cintamu sungguh,
Penghantar cakrawala biru dalam mataku!
Sayangmu sungguh,
Pelepas urat duka dalam cerita!
Aku hidup dalam kandungan do'amu!
Aku mati dalam kuburan nistamu!
Petir lidahmu,
Salju hatimu!
Ibu malam menjagaku,
Layaknya engkau merawatku,
Siang mencintaiku,
Layaknya engkau menyayangiku!
Bersama ini,
Engkau wanitaku, ibu!
Sedalam terimakasih
Sungkem padamu
Jentik rasa
Jiwa raga
Larasati
Nama cantik
Aura cerdik
Tak dapat membuatku licik!
(WS/23/07/09)
Mata binarmu
Memanah pulau yg blum pernah kulihat sebelumnya
Meski peta langkahku
Tak henti mendayungi mimpi-mimpi,
Hampa,
Hilang singgah!
Tanpamu pulau cita cinta
Retak berkeping abu,
Menertawakanku dari bilik sayangmu sungguh!
Ibu, Wanitaku!
Sejagad dedauan tergores oleh do'amu
Bagaimana aku akan kering dari sebatang ranting?
Jika doamu genitmu kujadikan ole-ole malam yang genting!
Cintamu sungguh,
Penghantar cakrawala biru dalam mataku!
Sayangmu sungguh,
Pelepas urat duka dalam cerita!
Aku hidup dalam kandungan do'amu!
Aku mati dalam kuburan nistamu!
Petir lidahmu,
Salju hatimu!
Ibu malam menjagaku,
Layaknya engkau merawatku,
Siang mencintaiku,
Layaknya engkau menyayangiku!
Bersama ini,
Engkau wanitaku, ibu!
Sedalam terimakasih
Sungkem padamu
Jentik rasa
Jiwa raga
Larasati
Nama cantik
Aura cerdik
Tak dapat membuatku licik!
(WS/23/07/09)



0 komentar:
Posting Komentar