Selasa, 06 Maret 2012

RINDUKU RINDUMU



Dalam dekap gerimis hujan
Senyumu membayang pelan
Indah merekah anugrah Tuhan
Seraya tetesan syukur terucapkan.
Dari kota pengap dalam gelapnya
Aku terpelihara, kesadaran terjaga
Dimatamu yang bening nan langka
Kugoreskan kata berlumuran cinta
Tentangmu yang menjadi idaman
Kusayang terang bayangmu satu
Kau cubit telingaku dalam rindu
Akan suara merdu lekati jiwa
Merasuk dari sudut jendela
Rumahku yang sederhana
Kusuka, Kucinta, sayang
Hanya padamu seorang
Tak bisa untuk kupungkiri
Peluklah nurani, kau resapi.
Kata menjalar, hinggapi rasa
Akanmu angan memburu lila
Dimanakah mimpi membias
Nyata hidup bertenun kata
Melayang layang terbang
Genitkan kehidupan ini
Nyatanya tak terinjaki
Sayangku sayangmu
Kusayang sayang
Rindu kurindu
Nyatamu
Akanmu
Percaya
Iidahku
Indahku
Itu kamu
Sayangku
Tajam belati
Tak menyiutkan
Juangku menjumpa
Dirimu satu pintu tertuju
Pantang mundur , maju menggebu
Semangatku adalah darah kewaspadaan
Dalam hidup yang memang mengerikan

(WS Jakarta 05/03/12)





0 komentar:

Posting Komentar

 
;