Senin, 14 November 2011

EJA EJA EJA




Eja setumpuk teka
Eja setumpuk teki
Teka
Teki
Terka!

Biarlah kata bersemayam pada jiwa
Yang lahir adalah aura sutra pecinta
Pada segumpal harap
Ranting sekedar tiarap
Mencium bau tak sedap

Malangnya pemalang
Malas ngidam bayang
Dikejarnya ilalang
Bah kota meriang

Aku asma merasa saudaraku
Tapi tidak serasa itu fikiranku
yang lahir dari rahim sembilu
Atau tidak ditentukannya palu
Karena ada mahanya tahu!

Cinta kering
Lonceng berbaring
Meraih mimpi digiring-giring

Duhai senandung
Terpentang lambung
Melukis-me tarik gulung
Antara lahan tak berdahan
Kucopot dakipun menyibak pelan
Perlahan;
Turun air mata menghujat diri
Tak ada jawaban siapapun dicaci maki
Retaklah episode kemanusiaan
Di jalan;
Anak muda berkeliaran
Menebah risau percekcokan
Gumam sabda siluman
Di jalan;
Disebelah toko arloji
Sepasang waktu tersumbat
dari laki lika liku penghianat
Memuji yang katanya rakyat
Berat
Berapa ton lagi beban dipikulnya
Menumpuk pada kelalaian mata sewadaya
Koar mengoar, kobar tanpa nalar menjalar
Sementara dikisaran lembu dapur berikrar
"Aku setia padamu"
Setia setiap denting waktu
yang terhunus dermaga pilu!

Biarkan saja mereka
Lapar memanggil yang tak pernah ada
Karena perasangka tentangnya bukanlah apa apa!



(WS 14/11/11)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;