Senin, 27 Juni 2011

Lembayung Sunyi

Malam ini aku buka kembali beberapa bait puisi yang kau suguhkan malam itu,
Kureguk beberapa kata yang tergenang rapi disecangkir sabda cintamu
dan seketika tenggorokanku gatal, mataku binal, hidung dan pipiku merasa tebal
membaca seluruh jiwamu yang terlelap di bawah tangis lembayung sunyi.

Kata mesti kita ulurkan, biar kata menjulur
Menerobos bintang untuk menyepakkan sayap-sayap kufur,
dan siap merintih dicambuk, apa kata orang?

Kadang keterpasungan justru berada dibenak kita
yang bergerak hebat membelunggu rasa kenisbatan.

Cukup stu atau du kata yang tergeletak dimasa silam
Sekarang senja mulai samar
dan kata siap terpancar
membuih angin dalam hembusan nanar
dan berlari mengejar
suara-suara dibalik dinding malam yang menggelepar!




(Yud, Jakarta 28/06/11)



2 komentar:

Goesta Agoestina Tika mengatakan...

slam kenal, keren plihan bhs nya
nice...

Wahyudi Sastria mengatakan...

salam kenal kmbali mba,,maturnuhun,,slmat malam juga...

Posting Komentar

 
;