Rabu, 11 Mei 2011

MASIH


Jenaka lambungkan asa
ditiang sudut sangsaka
bela negri segumpal asa

meriak gurun memanggil-manggil
seketika menggigil kiproy melahap bedil
kainnya darah pembela resah
bergelimang jendela malam turun tangan
menyaksikan kiproy mati ditangan tuan

malaikat sunyi enggan berbagi
mengekpos cerita kiproy disegan malam
sempit jalan membui lamunan
mengingat kiproy jenaka rembulan!

(Yud, Jakarta, 23/06/11)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;