Minggu, 27 November 2011

LAWANLAH LAWAN

Matahari terpancar
Sinar siar kudengar;
Dari semak-semak belukar
Setubuhi langit, gagahnya nalar
Meraungkan bait-bait perlawanan
Sepanjang jalan hidup untuk kehidupan.
Kawanpun lawan sulit kubedakan
Tersekap diantara gelap malam
Dan rupa-rupi kebohongan
Kawan atau lawan
Lawan atau kawan.

Cumbuan angin kencang
Menerpa wajah wajah yang terlipat
Dimana aku menyimak pertarungan
Jiwa pudar dalam bayang

Lantas

Gegas beringas tangan penguasa
Mengambil suasana, dengan beragam rupa
Disaat bimbang bersimpuh cerna

Jelata

Lapar
Memanggil
Lapar
Menggigil
Lapar


Indonesia
Bangsa kaya
Korupsi dan kolusi
Menjadikan rakyatnya bersama;
Besuara senggama
Untuk merata
Merdeka

Senja
Tiba
Ya,
Kita
Lawan
Penindasan
Yang bertubi-tubi
Menyisakan kabut tebal
Dimana pandang memandang
Tak dapat menyantuni anak kelaparan
Pun kesibukan penguasa tak dapat membebaskan;
Pekerja TKI yang siap dipancung oleh tangan algojo!
Kerja teknologipun tak mengabdi pada para petani
Sementara seluruh Buruh tampak lusuh
Dan para penguasa leha-leha
Dengan kepentingannya
Rakyat merapat
Bongkar,
Lawan
Kita
Ya,
Tiba
Senja




(WS/27/11/11)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;