Kamis, 01 Maret 2012

PENGADUAN


Hidup tanpa penindasan lama sudah singgah dalam impian
Hidup tanpa kebiadaban lama sudah terpatri dalam angan
Dan pada ombak yang mencicipi gairah perjalanan ini
Kuselipkan seutas pengaduan untuk terus berjalan
Tak menepi ajal seketika laut masih terkoyak
Tak juga berpura manakala tidur tak nyenyak

Aku buka mata rantai seribu tajam belati hati
Menjaga nurani sepanjang jalan kehidupan
Biaskan asa pada rona kegenitan hidup
di Negri dongeng serba krempeng
di tangan Tuan nasib ini lagi lagi
di permainkan dengan lagi dan lagi!
Percakapan kalian menyengati langitku
Membuluh darah atas nama "bersama sama"
Mengawang angan dengan dalih "kasih sayang"
.
Sebatang ranting kering ditangan menyuratkan
Kebohongan demi kebohongan telah mencuci
Darah serta ingatan kemakmuran di Negri ini
Manakala hujan meresahi tanah merah
Yang membasah tidak terjawabkan
Siapakah gerangan yang garang,
berkolaborasi menanam biji
Penghianat bangsa ini!

Dikisaran segudang tanya?
Pancasila mengendap
Garuda menderap
Bendera tiarap
Negara
Terlelap
Dilahap
Bau mulut keji
Pengobral dengki
Penguasa perkosa jati
Penoda demokrasi negri ini!


(WS,  Jakarta 02/03/12)


0 komentar:

Posting Komentar

 
;