Jumat, 25 November 2011

SULASTRI

Wajah cantik
Cukup menggelitik
Nalarmu menjalar sesekali mistik
Membaca hidup yang terkuak dipucuk langit.
Gelegar kebosanan menyibak pandangmu benderang
Memunguti satu persatu kata dari dalam tong sampah
Direbahkannya kedalam puisi yang menjadi bara api
Sikap
Menyengat
Soal seruling janji-janji
Yang perlahan membabi lagi
Belah memanah cakrawala dimana sejawatmu tertidur di atas sofa
Ah,
Kau memang cerdik
Kalaupun kau licik dengan puisimu
Aku begitu mengapresiasi, karena kau menulis untuk peduli!

(WS 26/11/11)

2 komentar:

RUANG JINGGA mengatakan...

puisi yang cantik

Wahyudi Sastria mengatakan...

terimksih apresiasi pun kunjungannya, salam hormatku ya....

Posting Komentar

 
;