Selasa, 21 Juni 2011

Nang, Ning, Neng (terimakasih wanitaku)

Nang, Ning, Neng
Kusebut saja wanita gurun salju
Hidungnya mancung menyinggungku
Matanya sipit menjepitku
Wajahnya elok menyolok
sesekali mengolok-ngolok
karena kita memang jauh berbeda Nok!!!
Nok,
beberapakali kupanggil namamu dengan sebutan yang mungkin paling menyebalkan bagimu, aku sadar ketika kau marah melempariku dengan puluhan sms dan sebatas sms, karena kutau untuk ketemu dalam hidup kau mungkin mau ketemu siapapun, dimanapun dan sesulit ketemu pejabat negara atau kiyai televisipun mungkin kau mau dan mampu tentunya.
untuk ketemu denganku sepertinya sebuah musibah bagimu dan untuk bercakap denganku, bersenggama atau diam tanpa kata seperti dalam sinetron itu tragedi bagimu, tidak untukku!


Nok, pertanyaan yang nyaris tak habis kufikir dalam debaran tanda tanya yang terus menukil dalam dada sampai aku menulis cerita ini, kenapa kau masih saja membalas sms dariku, sementara dengan sms kau begitu betah memaki seolah makianmu sudah biasa dan kurasakan hal itu seperti sebuah pujian bagiku? 
"ah, cerita seperti ini sudah tidak aneh lagi...inilah apa yang kerap orang sebut sebagai sabda lama "malu-malu mau" ujar temanku nanang!, nang kau tidak tau bagaimana dia menyapaku, dia bilang aku iblis level 27, turunan fir'aun yang tidak dikenali, setan alas berpangkat jendral, manamungkin dia mau sama aku seperti istilah manismu itu, 
hal ini sudah tidak wajar baginya apalagi ketika dia adalah seorang mahasiswi universitas islam, apa jadinya ketika dia benar mau sama aku lalu kami menikah dan apa dia sanggup melupakan perkataannya iblis level 27 ketika kami mau berciuman? atau apa dia tidak terganggu dengan perkataannya setan alas berpangkat jendral ketika bibir tipisnya mempermainkan bibirku, rasanya tidak mungkin nang, 
"ah, kalo orang berciuman setauku yang terasa adalah tegangan dari debaran detak jantung yang paling dalam, kalopun dia bilang kamu kotoran manusia tetap saja ketika bibirnya hinggap dibibirmu hal seperti itu masuk keranah mustahil, kau pernah iat bagaimana orang ciuman dipinggiran monas? atau kau pernah menyaksikan dua remaja bercinta di depan istana negara, atau kau pernah melihat kasus anggota pejabat yang nyaris menikmati film forno? kan itu waktu rapat ngurus rakyat plus didepan para wakil rakyat serta didepan kamera yang seharusnya dia bergaya seperti anak muda di foto-foto profil facebook hahahhaha" ah kau nang, tandasku sambil berputar diruang kamar temanku yang super berantakan, 
seketika nanang bergeser dari tempat duduknya dan memintaku duduk sekedar untuk melihat kekasihnya yang baru saja dijadikan tunangannya dalam faceebook. 
sementara nanang pergi kedapurnya dengan alasan membuatkanku kopi hitam, sambil menunggunya akupun melihat kekasihnya, namanya neng ajjah, kulihat dari nama itu nemplok diatas foto profil yang memberi jalan  kepada mataku untuk menembak belahan dadanya...woooww.... wajahnya sederhana hanya sebagai lelaki aku punya selera berbeda dengan nanang, dia lebih suka wanita yang terbuka, rambutnya mengurai panjang serta mengenakan celana dan baju superketat ala wanita supermarket!

"ningali naon maneh?" tegur nanag padaku, sambil kulihat wajah versi tidak rela, mungkin karena aku sudah terlalu jauh membuka album foto kekasihnya itu, secepatnya ku ambil kopi ditangannya yang dia lupa kalo kopi itu buatku...diapun langsung duduk ketika aku beranjak, seketika dia titup akunnya dan brossing kesitus-situs berbau politik, aku yang tidak tertarik sekedar melirik dan berkata:.....(BERSAMBUNG)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;