Kamis, 05 Mei 2011

KUGENGGAM SEPUICUK LUKA (KEPADA DWI HASTUTY DI BERANDA RINDU BISU)

Bergenang aku dalam darah sunyi,
Meminta kelam berbisik ditelinga mala ini.

Berdayungkan kemilau samar cerita bumi,
Disini kuketuk akhir cerita ngeri
Dan esok kujemput namaku bernaungkan langit,
Berbintang sunyi!

Padamu Juga

Kugenggam sepucuk luka dipenghujung menara kata
Dan perlahan menmgorbitkan orkesta nyanyian angsa
Diatas kepala duka.

Padamu Juga

Aku berkata untuk melempar dahaga,
dari luka yang menyandra indra,
dari sebungkus cerita yang belum sempat kau jaga!

Entah dimana?

Kupertemukan awan dan kabut hitam ini
Sementara angin masih mempersunting malam dikamar sunyi?
Merembasi kulit lukaku diatas ranjang biru.
Esok kau menangis dibawah namaku
Dan kaupun akan lebih dekat dengan dirimu yang lalu,
ketika sepasang sayap kau patahkan digemercik malam penuh rindu!
Malammu,
Malamku,
Dikelamkan bersama bait kalimat panjang!


( Yud/ Wahyudi, Bogor 2010)


0 komentar:

Posting Komentar

 
;