Kepada kawan yang dilumpuhkan
Desir Sunyi Menguntitku
Mengigaukan nama-nama baru
Dibawah gemilang hiruk-pikuk sebuaah belenggu!
Malam,Aku dan Tuhan!
Malam dan aku layaknya sepasang kekasih
Sisa dari gemuruh angin yang terlempar.
dan Engkau Tuhanku,
Aku enggan terlalu terbirit-birit lari padamu atas nama do'a,
Kau bukan tempat pelarian hasrat tanpa keringat!
Do'a macam apa ketika kaki dilumpuhkan tanpa perlawanan?
sedang dengan Do'a Aku harus dimatikan!
Meminta padamu memang indah
dan itu keharusanku ketika malam redup ditanganMU
Lalu bagaimana dengan perlawananku?
Kadang Do'a menjadi peluru bagi orang sepertiku,
tapi apa dengan Do'a kelumpuhanku
tiba-tiba tegak berdiri melebihi langit biru?
sedang malam terus menghimpitku
dengan gemulai kesemuan
yang bertubi-tubi menghantam
dan memperkosa kesejatian!
Do'aku ngambang wahai Tuhanku,
Tentu Kaupun tidak suka!
Doaku terombang-ambing Tuhanku,
Tentu Kaupun tidak suka!
dan sedalam Do'a,
Aku enggan terburu-buru meminta padamu!
(Yud Jakarta 14/05/11)



0 komentar:
Posting Komentar